Powered By Blogger

Monday, April 25, 2011

Tinggal Landas Dari Sungai, Terbang Melintas Di Atas Pegunungan Jayawijaya



“Kita akan keluar dari pedalaman dengan cara yang berbeda”, kata bang Leo kepada saya dan Erwin. Ia mengatakannya kepada kami beberapa hari sebelumnya saat kami melakukan perjalanan selama 6 jam dengan Speedboat menyusuri sungai dari Agats, Kab. Asmat menuju Senggo, Kab. Mappi. Menurut bang Leo, ini dilakukan lantaran penerbangan Musamus – maskapai penerbangan milik pemda Kab. Merauke jenis Twin Otter dari Bandara Ewer, Kab. Asmat terkadang sulit diprediksi. Apalagi jika sedang tidak baik, bisa-bisa waktu kita untuk keluar bisa mundur beberapa hari. Hal ini sudah kami alami saat akan menuju Ewer dari Merauke beberapa hari sebelumnya.


Pagi itu sekitar pukul 09.00 WIT, Rabu, 21 Oktober 2010, kami sudah bersiap-siap di pelabuhan sungai Desa Senggo. Pelabuhan ini memang unik, karena juga berfungsi sebagai bandara untuk pesawat kecil yang dapat tinggal landas ataupun landing di atas air. Sebelum melakukan perjalanan dengan Speeboat menuju Desa Basman dari Senggo sehari sebelumnya, bang Leo telah mengontak basecamp MAF terlebih dahulu menggunakan telepon satelitnya. Mision Aviation Fellowship (MAF) – sebuah organisasi internasional yang membantu transportasi ke daerah-daerah terpencil di Papua. Inilah satu-satunya penerbangan yang melayani wilayah Sungai Dairamn, dimana pelabuhan sungai Desa Senggo berada.


Setelah menunggu beberapa saat di bandara pelabuhan sungai Dairamn, Senggo, jauh di atas udara sudah terlihat sebuah pesawat kecil menuju ke tempat kami berada saat ini. Tempat kami menunggu ini hanyalah sebuah bangunan kayu di pinggir sungai yang berfungsi ganda. Sebagai tempat bersandarnya Speedboat, kapal dan perahu. Juga berfungsi sebagai tempat tunggu penumpang yang akan naik dan turun saat pesawat tinggal landas dan landing di sungai.


Pesawat jenis Cesna 208 Caravan milik MAF berkapasitas penumpang 6 orang ini pun berputar sesaat di atas sungai untuk kemudian landing. Seorang awak nampak keluar dari dalam pesawat dan berdiri di sisi kiri saat pesawat meluncur di atas sungai. Saat itu sudah dapat kami bayangkan, serunya petualangan di tanah Papua yang sudah kami jalani hingga saat ini. Mulai dari udara denga pesawat jenis boieng dan Twin Otter, kemudian berjam-jam melalui laut, teluk dan sungai dengan Speedboat menuju pedalaman. Berjalan kaki masuk ke dalam hutan melalui rawa-rawa. Dan sekarang keluar melalui sungai dengan pesawat MAF ini. Sebuah petualangan yang cukup lengkap rasanya.


Jhon, pria asal Amerika yang menjadi pilot pesawat MAF ini turun menyalami kami sesaat sebelum kami naik pesawat. Beberapa saat kemudian pesawat pun tinggal landas melalui Sungai Dairamn ini. Menariknya saat itu di dalam pesawat hanya kami bertiga yang jadi penumpangnya. Jadi seolah-olah seperti carter saja rasanya.


Terbang di Atas Pegungan Jayawijaya


Penerbangan kami ini tidak langsung ke Merauke melainkan langsung ke Jayapura. Itu lantaran hari itu tidak ada penerbangan MAF yang menuju Merauke. Terbang dengan MAF menuju Jayapura merupakan pengalaman yang seru dan menakjubkan. Melintas di atas lebatnya hutan dan sungai-sungai besar di Papua sungguh pemandangan yang luar biasa.


Penerbangan semakin menakjubkan saat pesawat terbang di wilayah udara antara pegunungan Sudirman dan Jayawijaya. Terlihat jelas dari dalam pesawat besarnya kawaswan pegunungan tersebut. Benar-benar sebuah pengalaman yang tidak terlupakan. Pesawat sempat sedikit terguncang saat melalui awan dan melawan arah angin. Namun, itu tidak berlangsung lama dan kami pun dapat kembali menikmati penerbangan ini.


Setelah menempuh sekitar satu setengah jam penerbangan, nampak di bawah terlihat Danau Sentani. Ini artinya beberapa saat lagi kami akan segera mendarat di Bandara Sentani, tepatnya di basecamp MAF berada. Setelah mendarat, dengan ramah kembali Jhon menyalami kami satu persatu.


Papua negeri petualangan. Itulah yang kami rasakan sesaat setelah turun dari pesawat MAF. Apapun dapat terjadi di sana. Semua rencana perjalanan yang sudah kita susun dapat berubahah setiap waktu. Jadi untuk anda yang ingin melakukan petualangan di Papua, terutama ke pedalamannya, siap-siap untuk menikmati segala sensasinya. Dijamin perjalanan yang akan membuat anda semakin cinta akan negeri ini. Dahsyatnya keindahan alam, seni budaya dan keramahannya akan membekas di hati anda.


(Harley Bayu Sastha / gst)

diambil dari: detik.com

No comments:

Post a Comment