Jakarta - Setelah iPhone 5 dijadwalkan hadir kuartal ketiga 2011, Apple pun kabarnya bakal menggunakan sensor kamera besutan Sony dengan resolusi 8 megapixel bagi produk lanjutan iPhone 4 tersebut.
Seperti diketahui, Apple sebelumnya menggunakan sensor kamera besutan OmniVision untuk iPhone 4 (5 megapixel), dan iPhone 3G serta 3GS (3,2 megapixel). Namun karena sebab tertentu Apple pun 'berpindah hati' kepada Sony selaku produsen sensor kamera papan atas.
Hal itu pun sempat secara tak sengaja disinggung oleh sang CEO Sony, Sir Howard Stringer. Pada sebuah kesempatan ketika berbicara di Carnegie Hall New York, bos Sony itu berkomentar mengenai generasi lanjutan iPhone 4.
"Teknologi sensor terbaik kami dibuat di salah satu pabrik yang terkena tsunami. Itu akan digunakan Apple bagi iPhone dan iPad mereka. Apakah itu berarti sesuatu? Mereka membeli sensor terbaik kami," paparnya seperti dikutip detikINET dari digitaltrends, Minggu (4/3/2011).
Menurut Electronista, berpindahnya Apple ke Sony disebabkan karena OmniVision tak memiliki sensor kamera 8 megapixel, yang sudah tersedia sesuai jadwal peluncuran iPhone 5.
Sensor 8 megapixel yang konon dibenamkan di iPhone 5 tersebut saat ini sudah ada pada ponsel Android Xperia Neo. Dengan teknologi tersebut, kamera menjadi lebih peka terhadap kualitas gambar dengan pencahayaan rendah dengan noise yang rendah.
Showing posts with label Gadget. Show all posts
Showing posts with label Gadget. Show all posts
Sunday, April 3, 2011
1.000 LG Optimus Me Terjual dalam 6 Jam
JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam waktu 6 jam, 1000 LG Optimus Me habis terjual dalam penjualan perdananya, Sabtu (26/3/2011) di Mal Taman Anggrek, Jakarta. Bahkan smartphone baru berbasis Android itu sudah terjual habis sejak satu jam penjualan dimulai.
LG Optimus Me dijual dengan harga normal Rp 1,5 juta. Namun, khusus kemarin, produk ini dijual dengan harga spesial, yakni Rp 999.000 bagi pemegang kartu kredit BNI, dan Rp 1.250.000 untuk pembelian tunai.
Meski harganya lebih murah jika dibandingkan smartphone Android umumnya, LG Optimus ME telah menggunakna versi Android 2.2 atau Froyo. Kehadirannya melengkapi pilihan konsumen karena sebelumnya LG juga telah merilis LG Optimus One.
"Kami tidak menyangka bahwa konsumen akan seantusias ini dalam menyambut LG Optimus Me. Padahal, kami telah mempersiapkan 200 unit untuk harga Rp 999.000 dan 800 unit untuk harga Rp 1.250.000," ujar Legi Soegianto, Product Marketing LG Mobile Indonesia.
LG Optimus Me hadir dengan sistem operasi Android v 2.2 Froyo yang didukung oleh fasilitas koneksi lengkap, seperti 3G, Wi-Fi, dan GPS. Ada pula port microUSB dan Bluetooth. Ponsel ini memiliki ukuran yang sangat mungil dengan bobot sekitar 130 gram. Layar Optimus Me mengusung TFT kapasitif layar sentuh berukuran 2,8 inci yang cukup responsif. Layarnya memiliki 256.000 warna dengan resolusi 240 x 320 piksel.
Penampilannya termasuk manis dengan balutan warna yang glossy di bagian depan dan sentuhan plastik di cangkang bagian belakang. Untuk navigasi, LG Optimus Me dibekali empat tombol touchpad (Option, Home, Back, dan Search) dan dua tombol fisik Call dan End. LG Optimus Me menyediakan kamera berkekuatan 3 megapiksel. Ada beberapa fitur seperti digital zoom, brightness, effect, ISO, white balance, timer, geo tagging, dan quality melengkapi pengaturan kamera ponsel ini.
Berbicara mengenai kekuatannya, LG Optimus Me memiliki prosesor berkecepatan 600 MHz, memori RAM 256 MB dan media penyimpanan internal sebesar 140 MB. Ponsel ini juga dilengkapi HSDPA 3,6 Mbps, Wi-Fi 802.11 b/g, dan A-GPS. Cukup komplet untuk sebuah ponsel dengan harga terjangkau.
"LG tidak akan pernah berhenti untuk menghadirkan ponsel Android terbaiknya di Indonesia karena pada tahun 2012, kami berambisi untuk meraih pangsa pasar sebesar 15 persen dan menjadi salah satu pemain kunci di pasar ponsel Indonesia," ujar Kim Weon Dae, Presiden Direktur PT LG Electronics Indonesia.(Tribunnews.com/Budi Prasetyo)
LG Optimus Me dijual dengan harga normal Rp 1,5 juta. Namun, khusus kemarin, produk ini dijual dengan harga spesial, yakni Rp 999.000 bagi pemegang kartu kredit BNI, dan Rp 1.250.000 untuk pembelian tunai.
Meski harganya lebih murah jika dibandingkan smartphone Android umumnya, LG Optimus ME telah menggunakna versi Android 2.2 atau Froyo. Kehadirannya melengkapi pilihan konsumen karena sebelumnya LG juga telah merilis LG Optimus One.
"Kami tidak menyangka bahwa konsumen akan seantusias ini dalam menyambut LG Optimus Me. Padahal, kami telah mempersiapkan 200 unit untuk harga Rp 999.000 dan 800 unit untuk harga Rp 1.250.000," ujar Legi Soegianto, Product Marketing LG Mobile Indonesia.
LG Optimus Me hadir dengan sistem operasi Android v 2.2 Froyo yang didukung oleh fasilitas koneksi lengkap, seperti 3G, Wi-Fi, dan GPS. Ada pula port microUSB dan Bluetooth. Ponsel ini memiliki ukuran yang sangat mungil dengan bobot sekitar 130 gram. Layar Optimus Me mengusung TFT kapasitif layar sentuh berukuran 2,8 inci yang cukup responsif. Layarnya memiliki 256.000 warna dengan resolusi 240 x 320 piksel.
Penampilannya termasuk manis dengan balutan warna yang glossy di bagian depan dan sentuhan plastik di cangkang bagian belakang. Untuk navigasi, LG Optimus Me dibekali empat tombol touchpad (Option, Home, Back, dan Search) dan dua tombol fisik Call dan End. LG Optimus Me menyediakan kamera berkekuatan 3 megapiksel. Ada beberapa fitur seperti digital zoom, brightness, effect, ISO, white balance, timer, geo tagging, dan quality melengkapi pengaturan kamera ponsel ini.
Berbicara mengenai kekuatannya, LG Optimus Me memiliki prosesor berkecepatan 600 MHz, memori RAM 256 MB dan media penyimpanan internal sebesar 140 MB. Ponsel ini juga dilengkapi HSDPA 3,6 Mbps, Wi-Fi 802.11 b/g, dan A-GPS. Cukup komplet untuk sebuah ponsel dengan harga terjangkau.
"LG tidak akan pernah berhenti untuk menghadirkan ponsel Android terbaiknya di Indonesia karena pada tahun 2012, kami berambisi untuk meraih pangsa pasar sebesar 15 persen dan menjadi salah satu pemain kunci di pasar ponsel Indonesia," ujar Kim Weon Dae, Presiden Direktur PT LG Electronics Indonesia.(Tribunnews.com/Budi Prasetyo)
Smartphone Android Murah buat Anak Muda
JAKARTA, KOMPAS.com — Harga smartphone berbasis Android makin terjangkau dan dapat diperoleh dengan harga di bawah Rp 2 juta. Galaxy Mini, produk terbaru yang dikeluarkan Samsung, produsen ponsel asal Korea Selatan tersebut, misalnya, hanya dibanderol Rp 1,6 juta.
Meski murah, fiturnya tak kalah canggih. Bahkan, sistem operasi yang digunakan sudah Android 2.2 Froyo dan didukung prosesor berkecepatan 600 MHz. Smartphone mini dengan layar sentuh berukuran 3,14 inci ini menyediakan memori internal 160 MB, kamera 3 megapiksel, radio FM, bluetooth, GPS, konektivitas 3G yang sudah mendukung HSDPA, slot microSD berkapasitas hingga 32 GB, dan Wi-Fi.
Dalam penjualannya di Indonesia, samsung menggandeng Telkomsel dalam paket bundling. Paket smartphone Samsung seri S5570 itu dalam paket penjualannya dilengkapi perdana simPATI dengan harga tepatnya Rp 1.599.000. Telkomsel sendiri telah menyediakan layanan akses internet unlimited mulai seharga Rp 50.000 perbulan yang bisa digunakan untuk browsing, email, chatting, dan social networking.
"Harapan kami, paket Samsung Galaxy Mini Telkomsel membuat masyarakat lebih mengenal layanan berbasis Android. Dengan mengeksplorasi secara bertahap, dapat merasakan pengalaman menggunakan berbagai aplikasi menarik Android di smartphone ini," kata VP Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Produk ini ditujukan bagi kalangan muda. Yoo-young Kim, Managing Director PT Samsung Electronics Indonesia, menyatakan, Samsung mulai melihat perkembangan smartphone dengan basis Android tidak hanya di kalangan profesional, melainkan juga bagi anak muda. Menurutnya, anak muda merupakan pasar yang sangat sesuai untuk Android karena mereka selalu memiliki semangat ingin memiliki pengalaman baru.
"Melalui Samsung Galaxy Mini dengan sistem operasi Android Froyo, anak muda dapat menikmati pengalaman menyenangkan dengan berbagai macam aplikasi dan social hub yang telah terintegrasi sehingga memungkinkan mereka memilih cara berhubungan dengan sahabat dan keluarga," papar Yoo-young Kim.
Samsung Galaxy Mini ini tersedia di 50 gerai ponsel berlogo Samsung di Jakarta, Bandung, Medan, Pekanbaru, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Batam, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Kendari, Palu, dan Manado.
Meski murah, fiturnya tak kalah canggih. Bahkan, sistem operasi yang digunakan sudah Android 2.2 Froyo dan didukung prosesor berkecepatan 600 MHz. Smartphone mini dengan layar sentuh berukuran 3,14 inci ini menyediakan memori internal 160 MB, kamera 3 megapiksel, radio FM, bluetooth, GPS, konektivitas 3G yang sudah mendukung HSDPA, slot microSD berkapasitas hingga 32 GB, dan Wi-Fi.
Dalam penjualannya di Indonesia, samsung menggandeng Telkomsel dalam paket bundling. Paket smartphone Samsung seri S5570 itu dalam paket penjualannya dilengkapi perdana simPATI dengan harga tepatnya Rp 1.599.000. Telkomsel sendiri telah menyediakan layanan akses internet unlimited mulai seharga Rp 50.000 perbulan yang bisa digunakan untuk browsing, email, chatting, dan social networking.
"Harapan kami, paket Samsung Galaxy Mini Telkomsel membuat masyarakat lebih mengenal layanan berbasis Android. Dengan mengeksplorasi secara bertahap, dapat merasakan pengalaman menggunakan berbagai aplikasi menarik Android di smartphone ini," kata VP Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Produk ini ditujukan bagi kalangan muda. Yoo-young Kim, Managing Director PT Samsung Electronics Indonesia, menyatakan, Samsung mulai melihat perkembangan smartphone dengan basis Android tidak hanya di kalangan profesional, melainkan juga bagi anak muda. Menurutnya, anak muda merupakan pasar yang sangat sesuai untuk Android karena mereka selalu memiliki semangat ingin memiliki pengalaman baru.
"Melalui Samsung Galaxy Mini dengan sistem operasi Android Froyo, anak muda dapat menikmati pengalaman menyenangkan dengan berbagai macam aplikasi dan social hub yang telah terintegrasi sehingga memungkinkan mereka memilih cara berhubungan dengan sahabat dan keluarga," papar Yoo-young Kim.
Samsung Galaxy Mini ini tersedia di 50 gerai ponsel berlogo Samsung di Jakarta, Bandung, Medan, Pekanbaru, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Batam, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Kendari, Palu, dan Manado.
Sunday, March 27, 2011
"April Mop", Toshiba Jual Kacamata Bajak Laut
KOMPAS.com — Awal bulan April memang menjadi momen yang sering dipakai untuk mengagetkan banyak orang dengan sesuatu yang seolah-olah benar. Kejutan yang sering disebut "April Mop" itu sering dilakukan serius. Misalnya yang dilakukan Toshiba dengan merilis kacamata tunggal ala bajak laut untuk menonton film tiga dimensi.
Toshiba menamakan alat tersebut Toshiba Spectacle 3D. Alat yang cukup ditempelkan di mata saat menggunakannya itu konon dapat menyajikan film menjadi seolah nyata. Meski hanya dipakai pada satu mata, efek 3D terasa pada kedua mata. Bahkan untuk menambah efek 3D saat dipakai untuk nonton pertandingan basket di lapangan misalnya.
"Ini merupakan aksesori ideal untuk setiap orang, siapa pun yang tidak suka menggunakan kacamata 3D, tetapi tidak tahan menunggu tayangan 3D tanpa kacamata," tulis Toshiba di situsnya.
Menurut Toshiba di halaman tersebut, teknologi yang digunakan pada Spectacle 3D merupakan terobosan baru baik dari sisi teknis maupun desain. Kenapa? Karena Spectacle 3D menggabungkan teknologi 3D dalam ukuran kecil. Dua lensa triangular terpolarisasi disatukan secara paralel dan dipasang pada kerangka berbahan tungsten warna hitam yang ringan tapi kuat. Ukurannya sengaja dibuat pas dengan bola mata.
Di halaman tersebut, Toshiba juga menyertakan iklan dalam bentuk video untuk memberi gambaran efek dan cara pemakaiannya. Di bagian bawah, disertakan link untuk membeli. Tinggal klik untuk mendapatkan harga dan spesifikasinya. Namun, jika link tersebut diklik, yang terjadi adalah... "April fools!".
Toshiba menamakan alat tersebut Toshiba Spectacle 3D. Alat yang cukup ditempelkan di mata saat menggunakannya itu konon dapat menyajikan film menjadi seolah nyata. Meski hanya dipakai pada satu mata, efek 3D terasa pada kedua mata. Bahkan untuk menambah efek 3D saat dipakai untuk nonton pertandingan basket di lapangan misalnya.
"Ini merupakan aksesori ideal untuk setiap orang, siapa pun yang tidak suka menggunakan kacamata 3D, tetapi tidak tahan menunggu tayangan 3D tanpa kacamata," tulis Toshiba di situsnya.
Menurut Toshiba di halaman tersebut, teknologi yang digunakan pada Spectacle 3D merupakan terobosan baru baik dari sisi teknis maupun desain. Kenapa? Karena Spectacle 3D menggabungkan teknologi 3D dalam ukuran kecil. Dua lensa triangular terpolarisasi disatukan secara paralel dan dipasang pada kerangka berbahan tungsten warna hitam yang ringan tapi kuat. Ukurannya sengaja dibuat pas dengan bola mata.
Di halaman tersebut, Toshiba juga menyertakan iklan dalam bentuk video untuk memberi gambaran efek dan cara pemakaiannya. Di bagian bawah, disertakan link untuk membeli. Tinggal klik untuk mendapatkan harga dan spesifikasinya. Namun, jika link tersebut diklik, yang terjadi adalah... "April fools!".
What iPad 2 didn't get?
There are five specific things Apple could have added but didn't. We're going to break down what they are and what impact they'd have on the product:
Retina Display
Apple's "Retina Display" technology first appeared on the iPhone 4 and later made it into the latest version of the iPod Touch. Marketing speak aside, it's a high-density pixel display that packs in about four times the number of pixels as standard displays. How this trickles down to apps is text with smoother edges and the capability for developers to add more detail.
An SD card slot/USB port:
The iPad has largely been positioned by Apple as a companion device to traditional computers. But that doesn't mean people aren't using it for things they'd normally do on a computer, such as plugging in their camera to store, edit, and share photos they've taken on their digital camera. Apple's solution up until this point has been to sell a camera adapter accessory that uses the iPad's 30-pin plug to interface with either an SD memory card, or any USB camera.Thunderbolt connectivity
Thunderbolt is Intel's super fast port that debuted just last week (read our FAQ on it here). So far, it's only available on Apple's MacBook Pro line, which got a refresh the same day Thunderbolt was formally announced
Near Field Communications technology
Near Field Communications technology, or NFC, enables devices to exchange information with one another over short distances. Think of something like the Bump app, which uses an intermediary service to exchange information between two devices that are tapped together. Well, NFC goes the next step, and actually sends the data between the two with no middleman.4G
And to cap off the list of things that could have made it into the iPad 2 is 4G, the successor to the 3G cellular data networks that promises to bring significantly faster wireless data speeds.
Retina Display
Apple's "Retina Display" technology first appeared on the iPhone 4 and later made it into the latest version of the iPod Touch. Marketing speak aside, it's a high-density pixel display that packs in about four times the number of pixels as standard displays. How this trickles down to apps is text with smoother edges and the capability for developers to add more detail.
An SD card slot/USB port:
The iPad has largely been positioned by Apple as a companion device to traditional computers. But that doesn't mean people aren't using it for things they'd normally do on a computer, such as plugging in their camera to store, edit, and share photos they've taken on their digital camera. Apple's solution up until this point has been to sell a camera adapter accessory that uses the iPad's 30-pin plug to interface with either an SD memory card, or any USB camera.Thunderbolt connectivity
Thunderbolt is Intel's super fast port that debuted just last week (read our FAQ on it here). So far, it's only available on Apple's MacBook Pro line, which got a refresh the same day Thunderbolt was formally announced
Near Field Communications technology, or NFC, enables devices to exchange information with one another over short distances. Think of something like the Bump app, which uses an intermediary service to exchange information between two devices that are tapped together. Well, NFC goes the next step, and actually sends the data between the two with no middleman.4G
And to cap off the list of things that could have made it into the iPad 2 is 4G, the successor to the 3G cellular data networks that promises to bring significantly faster wireless data speeds.
Subscribe to:
Posts (Atom)